Antomembeli lampu dengan spesifikasi 220 volt, 100 watt. Jika lampu dipasang Anto pada tegangan 110 volt, berapakah daya lampu saat menyala? Pembahasan. Hambatan lampu saat dipasang pada tegangan 220 volt maupun 110 adalah tetap. R2 = R1. V22/ P2 = V12/ P1 P2 = (V1/V2)2 x P1 P2 = (110/220) 2 x 100 = 1/4 x 100 watt = 25 watt. Soal No. 7
Ohm yang dilambangkan menggunkan simbol pada awalnya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk bagian pertama adalah definisi hambatan yakni V = IR sehingga dinamakan dengan hukum Ohm. Namun, Ohm juga menyatakan jika R merupakan sebuah konstanta yang tidak bergantung dengan V atau L. Untuk bagian kedua hukum ini tidak sepenuhnya benar seluruhnya. Hubungan V = IR bisa diterapkan untuk resistor apa pun dimana V merupakan beda potensial di antara kedua ujung hambatan serta I merupakan arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R merupakan hambatan atau resistansi resistornya. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir di dalam sebuah hambatan atau penghantar besarnya sebanding dengan tegangan atau beda potensial antara ujung ujung penghantar itu. Pernyataan ini bisa ditulis menjadi V = IR. A. Sejarah Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan pernyataan jika besar arus listrik yang mengalir lewat sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan benda potensial yang diterapkan. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai resistansi tidak tergantung dari besar serta polaritas beda potensial yang dikenakan. Meski pernyataan ini tidak berlaku di semua jenis penghantar, akan tetapi istilah hukum tetap bisa dipakai untuk alasan sejarah. Jika secara matematis, maka hukum Ohm bisa diekspresikan dengan persamaan I adalah arus listrik yang mengalir di sebuah penghantar dalam satuan Ampere. V merupakan tegangan listrik di kedua ujung penghantar dalam satuan Volt dan R merupakan nilai hambatan listrik atau resistansi yang ada di sebuah penghantar dalam satuan Ohm. Hukum Ohm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut R atau E = I X R atau I=R Menunjukkan banyak hambatan Menunjukkan banyaknya aliran arus Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1].Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].Satuan dari tegangan listrik merupakan satu Volt [1 V]. C. Sifat Arus Dalam sebuah logam, semua arus dibawa elektron dan ion positif yang beratnya tetap di kedudukan yang umumnya di dalam struktur kristal. Hanya di elektron valensi yakni elektron terluar saja yang akan memiliki peran bebas dan juga di dalam proses penghantaran elektron lain terikat kuat dengan ionnya. Elektron akan dicatu ke logam pada salah satu ujungnya kemudian dikeluarkan dari ujung lain sehingga bisa menghasilkan arus. Namun logam tersebut secara menyeluruh masih netral dari segi listrik statiknya. D. Penerapan Hukum Ohm Hukum Ohm sendiri bisa digunakan dalam beberapa penerapan, seperti Digunakan untuk alat listrik seperti lemari es, televisi, lampu, setrika dan berbagai alat listrik listrik yang ditambahkan dengan tegangan yang lebih kuat dari tegangan yang seharusnya mengakibatkan alat listrik tidak bekerja normal. Contohnya lampu yang diberikan tegangan rendah sehngga masih redup, setrika yang diberikan tegangan rendah maka membuat proses pemanasan elemen semakin listrik di sebuah tegangan lebih besar dari tegangan seharusnya mengakibatkan arus listrik menjadi cepat Ohm digunakan untuk membuat sebuah rangkaian listrik pararel, seri serta gabungan. E. Contoh Soal Hukum Ohm Berikut ini akan kami jelaskan beberapa contoh soal hukum Ohm yang bisa dipelajari 1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R] Apabila nilai sebuah tegangan di Voltmeter adalah 50V serta nilai arus listrik di amperemeter adalah 2A. Maka berapa nilai resistansi di potensiometer?. Masukkan nilai tegangan 50V serta arus listrik 2A ke rumus Ohm seperti berikut ini R = V / IR = 50 /2R = 25 Ohm Untuk itu, nilai resistansinya adalah 25 Ohm. 2. Menghitung Tegangan [V] Silahkana atur nilai resitansi atau hambatan potensiometer ke 2500 Ohm lalu atur DC Generator atau power supply hingga menghasilkan arus listrik 100 mA. Lalu, berapa tegangan dari soal kedua ini? Silahkan anda konversikan unit arus listrik yang masih 1 miliAmpere lebih dulu ke satuan unit Ampere, yakni 100mA Resistansi Potensiometer 2500 OhmNilai Arus Listrik Ampere Sementara untuk mencari nilai tegangan atau V, maka rumus yang bisa anda pakai adalah sebagai berikut V = I x RV = x 2500V = 250 Volt 3. Menghitung Arus Listrik Setting dari power supply atau DC Generator supaya nantinya bisa memperoleh output tegangan 30V kemudian atur nilai potensiometer ke 70 Ohm. Lalu, berapa nilai dari arus listrik?. Silahkan masukkan nilai tegangan 30V serta nilai resistansi dari potensiometer yakni 70 ohm di dalam rumus hukum Ohm I = V / RI = 30 / 70I = 0,4 Ampere Maka, hasilnya adalah Ampere. Menjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika Perhatikan gambar dibawah ini 4. Resistor Seri Terdapat 2 resistor yang disusun secara seri dengan nilai hambatan R1 = 2 dan R2 = 3 . Berapakah nilai hambatan totalnya ? Ra-b = Nilai Resistansi abR1 = Resistor 1R2 = Resistor 2 Untuk resistor dengan susunan seri maka penghitungannya hanya tinggal ditambahkan saja untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. Rab = R1 + R2 Rab = 2 + 3 Rab = 5 5. Resistor Paralel Terdapat resistor yang disusun secara paralel dengan nilai R3 = 4 dan R4 = 8 . Maka berapakan nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Rb-c = Nilai Resistansi bcR3 = Resistor 3R4 = Resistor 4 Untuk resistor dengan susunan paralel maka penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. 1/Rbc = 1/R3 + 1/R41/Rbc = 1/4 + 1/81/Rbc = 2/8 + 1/81/Rbc = 3/8Rbc = 8/3Rbc = 6. Resistor Rangkaian Campuran Latihan soal lihat gambar diatas. Untuk menghidung rangkaian elektronika yang terdapat susunan resistor campuran maka dapat menggunakan metode menghitung nilai resistansi pada rangkaian paralel terlebih dulu kemudian baru menjumlahkannya. Rac = Nilai resistansi Hambatan total dari point a ke cRab = Nilai resistansi dari point a ke bRbc = Nilai resistansi dari point b ke c Dapat dikatakan juga bahwa Nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu Rac merupakan penjumlahan nilai hambatan dari Rab dan Rbc, maka untuk mengetahuinya dapat menggunakan cara sebagai berikut ini Rac = Rab + RbcRac = 5 + Rac = Jadi nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu A. Sejarah Hukum OhmB. Rumus Hukum OhmC. Sifat ArusD. Penerapan Hukum OhmE. Contoh Soal Hukum Ohm1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R]2. Menghitung Tegangan [V]3. Menghitung Arus ListrikMenjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika4. Resistor Seri5. Resistor Paralel6. Resistor Rangkaian Campuran
Hubunganantara arus listrik, hambatan, dan tegangan listrik dalam suatu rangkaian ada di dalam Hukum Ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt. Hitunglah besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm. Jawab: R1 = 4 ohm R2 =3 ohm R3 =5 ohm V = 120 volt. Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12 ohm V = I . R I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A

Bunyi Hukum Ohm Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm 1787-1854. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan. Rumus Hukum Ohm Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm , dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan rumus Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali sehingga Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm. Dari gambar diatas, kita dapat mengingat rumus dengan mudah dengan cara menutup salah satu huruf untuk mencari rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai tegangan listrik, tutup huruf V pada segitiga diatas, maka didapat rumusnya adalah IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya caranya sama. Rangkaian Listrik Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian, seri dan paralel. Senter adalah contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki baterai aatu komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, tegangan, resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm. Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya. Makin besar resistansi atau hambatan dalam rangkaian, makin kecil arus yang mengalir. Begitu pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan terlalu besar, maka beban juga harus mampu menerima daya yang besar. Jika beban menerima daya diatas kemampuannya, maka dapat terjadi kerusakan komponen pada alat tersebut overload. Jika arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima beban, maka dipakai satu komponen listrik yang bernama resistor. Resistor merupakan salah satu komponen listrik yang menyebabkan tegangan listrik turun. Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal 1 Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10 volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut? Pembahasan Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus pada rangkaian sederhana dengan memakai rumus Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 1 Ampere. Contoh Soal 2 Diketahui nilai tegangan pada suatu rangkaian sebesar 24 volt dan nilai arus yang terbaca pada amperemeter sebesar 10 mA. Berapakah nilai resistansinya? Pembahasan Pertama, semua nilai harus disesuaikan dulu dengan satuan sesuai standar. Diketahui besar arus Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat langsung dicari besar resistansi dengan memakai rumus Jadi, resistansi pada rangkaian tersebut sebesar 2400 ohm atau 2,4 kilo ohm. Contoh Soal 3 Kamu diharuskan merancang sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban berupa lampu pijar. Kabel pada rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere dan baterai yang dipakai menghasilkan tegangan sebesar 36 volt. Akan tetapi, lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt sehingga kamu harus memasang resistor untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar resistansi yang diperlukan pada resistor yang dipakai? Pembahasan Dari soal diketahui bahwa diperlukan penurunan tegangan sebesar V = 36 v – 24 v = 12 volt Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat dicari nilai resistansi Jadi, pada rangkaian tersebut harus dipasang resistor sebesar 6 ohm agar lampu pijar dapat menyala. Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Tata Surya Besaran Pokok dan Besaran Turunan Gelombang Elektromagnetik

HubunganArus Listrik dan Tegangan yang terdapat pada Hukum Ohm Dipindai denøan CmScanner . Il. Kegiatan Penutup Penutup 1 menit sebesar 10-4 Ohm. Jika hambatan jenis aluminium adalah 2,82 . 10-8 0m. Tentukan berapa panjang kawat alummium tersebut ? A. 7,092 cm B. 70,92 cm C. 709,2 cm SimbolDan Satuan Hambatan Listrik. Nilai hambatan listrik dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω). Kata Ohm diambil dari nama fisikawan jerman Georg Simon Ohm, yaitu orang yang menemukan hubungan antara tegangan arus dan hamabatan listrik yang dikenal dengan Hukum Ohm. Satuan Ohm juga bisa ditulis dengan tanda Ω, yaitu karakter Omega dalam susunan
Kuatarus yang melalui suatu rangkaian akan berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian tersebut dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian. Rumus hukum ohm. Hubungan antara tegangan listrik (beda potensial), kuat arus listrik dan hambatan listrik secara matematis dapat dituliskan dalam rumus hukum ohm berikut ini: V = I . R
Satuanuntuk ukuran hambatan listrik dinamakan Ohm atau dengan simbol Ω (dibaca Omega). Semakin besar resistansi sebuah penghantar, maka semakin kecil arus listrik yang mengalir padanya. Hukum Ohm. Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik dalam suatu rangkaian dinyatakan dalam hukum ohm, yaitu: V = I x R. I = V / R HukumOhm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut: R: Menunjukkan banyak hambatan listrik. I: Menunjukkan banyaknya aliran arus listrik. E: Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1Ω]. Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A]. Perhatikangambar rangkaian listrik berikut. Ohm mendefinisikan bahwa hasil perbandingan antara beda potensialtegangan listrik dan arus listrik disebut hambatan listrik. D Daya pada hambatan R 1. Mereka belum bisa tuh membuat tegangan listrik konstan yang bisa menghasilkan aliran listrik yang stabil. V I R 1 Ampere2 Ohm 2 volt. Seperti arus di hHckiEc.
  • ycs3sfz104.pages.dev/79
  • ycs3sfz104.pages.dev/184
  • ycs3sfz104.pages.dev/203
  • ycs3sfz104.pages.dev/25
  • ycs3sfz104.pages.dev/21
  • ycs3sfz104.pages.dev/357
  • ycs3sfz104.pages.dev/254
  • ycs3sfz104.pages.dev/341
  • tegangan listrik pada hambatan 9 ohm